VIVAnews- Senior Vice President WM, Retail Liability
dan e-chanel Permata Bank Bianto Surodjo menyarankan masyarakat usia
produktif untuk segera melakukan investasi. Menurutnya investasi
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan aset.
<!– google_ad_section_start –>
"Sebaiknya investasi dilakukan di usia muda, sekitar 25 tahun, " ujarnya di sela sela PermataBank Namaste Festival 2012, di Jakarta, Selasa, 6 November 2012.
Menurutnya di usia produktif tersebut, beberapa investasi yang bisa diplih mulai dari reksadana, saham, atau pasar uang. Untuk memilih produk investasi yang tepat, harus pintar memilih manajer investasi (MI). Bianto menyarankan agar masyarakat memilih MI dari lembaga keuangan yang berkualitas.
sumber
<!– google_ad_section_end –>
<!– google_ad_section_start –>
"Sebaiknya investasi dilakukan di usia muda, sekitar 25 tahun, " ujarnya di sela sela PermataBank Namaste Festival 2012, di Jakarta, Selasa, 6 November 2012.
Menurutnya di usia produktif tersebut, beberapa investasi yang bisa diplih mulai dari reksadana, saham, atau pasar uang. Untuk memilih produk investasi yang tepat, harus pintar memilih manajer investasi (MI). Bianto menyarankan agar masyarakat memilih MI dari lembaga keuangan yang berkualitas.
"MI ini dapat memberikan saran kapan sebuah produk bisa dibeli dan dijual sesuai indikator ekonomi," ujarnya.
Sebelum membeli produk investasi, sebelumnya harus mengerti jenis produk investasi, bagaimana risiko dan keuntungannya. Sementara dari sisi jangka waktu, pilih sesuai dengan tujuan investasi.
Semakin lama tujuan investasi, maka pilih produk yang agresif seperti reksadana saham atau saham. Kedua produk tersebut memiliki risiko lebih tinggi karena memiliki imbas hasil yang lebih tinggi. Namun untuk tujuan jangka pendek, sebaiknya memilih produk dengan risiko rendah.
Bianto mencontohkan jika ingin mengumpulkan uang muka untuk mengajukan kredit pemilikan rumah, sebaiknya tidak memilih produk seperti saham karena memiliki risiko yang tinggi. "Pilih produk yang memiliki risiko rendah seperti tabungan, deposito," ujarnya.
Sebelum membeli produk investasi, sebelumnya harus mengerti jenis produk investasi, bagaimana risiko dan keuntungannya. Sementara dari sisi jangka waktu, pilih sesuai dengan tujuan investasi.
Semakin lama tujuan investasi, maka pilih produk yang agresif seperti reksadana saham atau saham. Kedua produk tersebut memiliki risiko lebih tinggi karena memiliki imbas hasil yang lebih tinggi. Namun untuk tujuan jangka pendek, sebaiknya memilih produk dengan risiko rendah.
Bianto mencontohkan jika ingin mengumpulkan uang muka untuk mengajukan kredit pemilikan rumah, sebaiknya tidak memilih produk seperti saham karena memiliki risiko yang tinggi. "Pilih produk yang memiliki risiko rendah seperti tabungan, deposito," ujarnya.
<!– google_ad_section_end –>
0 comments:
Post a Comment