TEMPO.CO, Ottawa
- President and Chief Executive Research in Motion Limited, Thorsten
Heins, mengakui, karena ada masalah teknis yang tidak teridentifikasi,
beberapa pengguna BlackBerry tidak dapat mengakses e-mail dan
menggunakan layanan lainnya,
<!– google_ad_section_start –>
Seperti diberitakan, layanan BlackBerry di sejumlah negara di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika sempat terhenti selama sekitar tiga jam pada Jumat waktu setempat, 21 September 2012.
Dia menambahkan, »Kami masih melakukan analisis teknis untuk memperbaiki kualitas layanan, dan kami akan segera melaporkannya kembali begitu sudah ada hasilnya,” kata Heins.
Menurut dia, gangguan itu dialami oleh sekitar 6 persen pengguna BlackBerry, dari total lebih dari 77 juta pengguna di seluruh dunia. »Ini berarti sekitar 4,7 juta pengguna yang mengalami gangguan,” ujarnya.
Sebelas bulan yang lalu, layanan BlackBerry juga mengalami gangguan yang sangat lama di wilayah yang sama. Banyak pesan yang tidak terkirim oleh sistem komputer RIM. Bahkan gangguan berkepanjangan itu hampir menutup seluruh layanan BlackBerry secara global.
Perusahaan menyalahkan gangguan itu akibat kerusakan pada sakelar inti. Perusahaan spesialis komputer di Slough, Inggris, yang digunakan jaringan global RIM untuk akses Internet serta jaringan dari perusahaan telepon, mengalami kerusakan sehingga layanan RIM mengalami gangguan.
Untuk menambah daftar panjang kekurangan BlackBerry, kerusakan yang terjadi pada Jumat itu datangnya hampir bersamaan ketika Apple mulai menjual versi terbaru iPhone, iPhone 5. Perangkat terbaru yang disebut-sebut bakal menggeser BlackBerry di jalur telepon pintar.
Jaringan global RIM yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan (operator telepon seluler) dan pemerintah hanya terpusat pada tingkat keamanan di RIM. Jadi, begitu terjadi kerusakan atau kegagalan, akan sangat cepat meluas. Sementara produk-produk telepon pintar tidak menaruh dan menyimpan data itu dalam satu sistem terpusat, sehingga kegagalan akses tidak mungkin tersebar secara luas.
Harga saham RIM terus terjungkal sepanjang tahun terakhir dan pangsa pasar BlackBerry secara global juga terus merosot, jatuh lebih dari separuhnya menjadi di bawah 5 persen saja. RIM juga terus menunda untuk meluncurkan produk baru dan sistem pengoperasian teranyarnya.
<!– google_ad_section_end –>
<!– google_ad_section_start –>
seperti instant messages. Namun, akhirnya
pesan-pesan e-mail yang tadinya tidak terkirim bisa terkirim.
Seperti diberitakan, layanan BlackBerry di sejumlah negara di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika sempat terhenti selama sekitar tiga jam pada Jumat waktu setempat, 21 September 2012.
Dia menambahkan, »Kami masih melakukan analisis teknis untuk memperbaiki kualitas layanan, dan kami akan segera melaporkannya kembali begitu sudah ada hasilnya,” kata Heins.
Menurut dia, gangguan itu dialami oleh sekitar 6 persen pengguna BlackBerry, dari total lebih dari 77 juta pengguna di seluruh dunia. »Ini berarti sekitar 4,7 juta pengguna yang mengalami gangguan,” ujarnya.
Sebelas bulan yang lalu, layanan BlackBerry juga mengalami gangguan yang sangat lama di wilayah yang sama. Banyak pesan yang tidak terkirim oleh sistem komputer RIM. Bahkan gangguan berkepanjangan itu hampir menutup seluruh layanan BlackBerry secara global.
Perusahaan menyalahkan gangguan itu akibat kerusakan pada sakelar inti. Perusahaan spesialis komputer di Slough, Inggris, yang digunakan jaringan global RIM untuk akses Internet serta jaringan dari perusahaan telepon, mengalami kerusakan sehingga layanan RIM mengalami gangguan.
Untuk menambah daftar panjang kekurangan BlackBerry, kerusakan yang terjadi pada Jumat itu datangnya hampir bersamaan ketika Apple mulai menjual versi terbaru iPhone, iPhone 5. Perangkat terbaru yang disebut-sebut bakal menggeser BlackBerry di jalur telepon pintar.
Jaringan global RIM yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan (operator telepon seluler) dan pemerintah hanya terpusat pada tingkat keamanan di RIM. Jadi, begitu terjadi kerusakan atau kegagalan, akan sangat cepat meluas. Sementara produk-produk telepon pintar tidak menaruh dan menyimpan data itu dalam satu sistem terpusat, sehingga kegagalan akses tidak mungkin tersebar secara luas.
Harga saham RIM terus terjungkal sepanjang tahun terakhir dan pangsa pasar BlackBerry secara global juga terus merosot, jatuh lebih dari separuhnya menjadi di bawah 5 persen saja. RIM juga terus menunda untuk meluncurkan produk baru dan sistem pengoperasian teranyarnya.
<!– google_ad_section_end –>
0 comments:
Post a Comment