RIO DE JANEIRO,INFO BERITA — Seorang pekerja konstruksi Brasil berusia 24 tahun tetap hidup meski, menurut para dokter, sebuah batang logam sepanjang 182 sentimeter yang jatuh dari ketinggian menusuk kepalanya, Jumat (17/8/2012).
<!– google_ad_section_start –>
<!– google_ad_section_end –>
<!– google_ad_section_start –>
Luiz Alexandre Essinger, Kepala Staf Rumah Sakit Miguel Couto Rio de Janeiro mengatakan bahwa para dokter berhasil mencabut batang besi itu dari tengkorak Eduardo Leite dalam sebuah operasi selama lima jam. "Dia dibawa ke ruang operasi, tengkoraknya dibuka. Mereka memeriksa otak dan ahli bedah memutuskan untuk menarik keluar batang logam itu dari bagian depan, dari arah yang sama saat logam itu memasuki otak," kata Essinger seperti dikutip Mail Online, Jumat.
Dia mengatakan, Leite sadar ketika ia tiba di rumah sakit dan mengatakan kepadanya apa yang telah terjadi. Leite sadar dan tidak menunjukkan konsekuensi negatif pasca-operasi. "Hari ini dia terus membaik, dengan sedikit keluhan atas operasi panjang selama lima jam," kata Essinger. "Dia bilang, dia sedikit merasa sakit."
Batang logam itu jatuh dari lantai lima sebuah gedung yang sedang dibangun. Besi tersebut menghantam helm pengaman Leite, masuk ke bagian belakang tengkoraknya dan keluar di antara matanya. Essinger menambahkan, "Ini benar-benar keajaiban," bahwa Leite selamat.
Kecelakaan dan pembedahan tersebut terjadi pada Rabu lalu.
"Mereka beri tahu saya bahwa ia berbaring (dalam ambulans) dengan batang logam itu mengarah ke atas," kata istri Leite, Lilian Regina da Silva Costa. "Dia memegang logam itu dan wajahnya berlumuran darah. Raut wajahnya menunjukkan seolah-olah tidak ada yang terjadi. Ketika tiba ia mengatakan kepada para dokter bahwa ia tidak merasakan apa-apa, tidak sakit, tidak ada apa-apa. Sulit dipercaya."
Ruy Monteiro, kepala bedah saraf rumah sakit itu, mengatakan kepada jaringan TV Globo bahwa Leite nyaris kehilangan satu mata dan menjadi lumpuh pada sisi kiri tubuhnya. Dia mengatakan, batang besi itu memasuki sebuah daerah non-eloquent otak, bagian otak yang tidak punya fungsi penting.
Leite diperkirakan akan tetap dirawat di rumah sakit setidaknya selama dua minggu ke depan.
Dia mengatakan, Leite sadar ketika ia tiba di rumah sakit dan mengatakan kepadanya apa yang telah terjadi. Leite sadar dan tidak menunjukkan konsekuensi negatif pasca-operasi. "Hari ini dia terus membaik, dengan sedikit keluhan atas operasi panjang selama lima jam," kata Essinger. "Dia bilang, dia sedikit merasa sakit."
Batang logam itu jatuh dari lantai lima sebuah gedung yang sedang dibangun. Besi tersebut menghantam helm pengaman Leite, masuk ke bagian belakang tengkoraknya dan keluar di antara matanya. Essinger menambahkan, "Ini benar-benar keajaiban," bahwa Leite selamat.
Kecelakaan dan pembedahan tersebut terjadi pada Rabu lalu.
"Mereka beri tahu saya bahwa ia berbaring (dalam ambulans) dengan batang logam itu mengarah ke atas," kata istri Leite, Lilian Regina da Silva Costa. "Dia memegang logam itu dan wajahnya berlumuran darah. Raut wajahnya menunjukkan seolah-olah tidak ada yang terjadi. Ketika tiba ia mengatakan kepada para dokter bahwa ia tidak merasakan apa-apa, tidak sakit, tidak ada apa-apa. Sulit dipercaya."
Ruy Monteiro, kepala bedah saraf rumah sakit itu, mengatakan kepada jaringan TV Globo bahwa Leite nyaris kehilangan satu mata dan menjadi lumpuh pada sisi kiri tubuhnya. Dia mengatakan, batang besi itu memasuki sebuah daerah non-eloquent otak, bagian otak yang tidak punya fungsi penting.
Leite diperkirakan akan tetap dirawat di rumah sakit setidaknya selama dua minggu ke depan.
sumber: http://internasional.kompas.com
Editor :
Egidius Patnistik
<!– google_ad_section_end –>
0 comments:
Post a Comment