Lady Gaga |
"Sebaliknya, seharusnya mereka lihat konser itu memiliki potensi sebagai sarana memperkenalkan budaya Indonesia ke mata dunia," kata Popong ketika dihubungi Tempo,Kamis, 17 Mei 2012.
Popong menjelaskan promosi kebudayaan Indonesia bisa dilakukan lewat pakaian Gaga saat konser. Pakaian-pakaian tradisional Indonesia bisa disesuaikan dengan gaya berpakaian Gaga yang tergolong unik. Sebagai contoh, kata Popong, Lady Gaga bisa diminta mengenakan pakaian bahan dasar batik.
Popong menjelaskan promotor tak perlu pusing dengan pakaian sentuhan Indonesia kepada Gaga. Indonesia memiliki beragam desainer berbakat yang tak segan diminta menyediakan pakaian Lady Gaga dengan sentuhan budaya tradisional Indonesia.
"Nggak perlu sampai ribet-ribet seperti sanggul, kebaya, atau jilbab. Memakai pakaian dengan bahan dasar batik saja sudah cukup, selama masih sopan," Popong menuturkan.
Terakhir, terkait dengan konser Lady Gaga, Popong menyarankan baik pihak kepolisian maupun ormas yang melarang konser Lady Gaga untuk tidak selalu berpikiran tertutup. Ia mengungkapkan, di balik suatu kebudayaan asing, tentu ada hal yang bisa diberdayakan ataupun dipelajari.
"Jangan langsung melarang. Kalau melarang, kita berarti menolak kebebasan berekspresi dalam wujud seni dan budaya," ujar Popong.
Mabes Polri hingga kini belum mengeluarkan izin penyelenggaraan konser Lady Gaga yang bertajuk The Born This Way Ball. Bila konser tetap terlaksana, aparat tak bertanggung jawab bila bentrok dengan penolaknya.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution mengatakan akan bertindak tegas apabila konser tetap terlaksana. Ia mengaku siap menempuh jalur hukum. Konser Lady Gaga sendiri tadinya bakal dilaksanakan pada 3 Juni 2012 di Stadion Gelora Bung Karno. Pihak promotor, yaitu Big Daddy, menjual harga tiket mulai dari harga Rp 465 ribu hingga Rp 2,2 juta.
sumber: tempo.co
0 comments:
Post a Comment