Info Beritaf, Bandung
- Akhir pekan tak ada salahnya melakukan kegiatan wisata plus mendapat
pengetahuan tentang sisi ilmiah dari kawasan Bandung. Inilah yang
dilakukan Komunitas Jelajah Geotrek pada Sabtu (12/2). Kali ini mereka
menelusuri kawasan Situ Lembang untuk mengetahui tentang sejarah Gunung
Sunda.
“Sekarang ini kita tepat berada di tengah-tengah kaldera
bekas letusan gunung Sunda, rangkaian gunung yang memanjang tepat berada
di sebelah kiri kita, itulah dinding kaldera-nya” kata Budi Brahmantyo,
Doktor Geologi dari Institut Teknologi Bandung yang juga salah seorang
interpreter Jelajah Geotrek saat memecah kesunyian peserta.
Saat berada di tengah perjalanan, sekitar 6 kilometer sebelum Situ
Lembang, para peserta diminta turun dari truk untuk mendengar penjelasan
dari T Bachtiar, 52 tahun, Lulusan Geografi IKIP Bandung, yang juga
merupakan anggota kelompok riset cekungan Bandung, tentang awal mula
adanya kaldera dari letusan gunung Sunda
Menurut Bachtiar,
kaldera gunung Sunda saat ini, bisa terlihat dari pos Lawangangin hingga
di utara situ Lembang. “Jadi saat ini yang seperti gunung di sebelah
kiri kita adalah kaldera dari gunung sunda,” kata Bachtiar, sembari
menunjuk ke arah kiri yang terdapat bentangan seperti gunung yang
memanjang.
Dalam penjelesannya kepada peserta, T Bachtiar
menuturkan, gunung Sunda yang ketinggiannya ditaksir mencapai 4000 meter
dari permukaan laut (mdpl), lahir dari kaldera letusan gunung Jayagiri
(pra gunung Sunda) pada 560.000 – 500.000 tahun yang lalu. setelah
gunung Jayagiri membentuk kaldera, 300.000 tahun kemudian, lahirlah
Gunung Sunda dari kaldera berukuran 6,5 x 7,5 km, yang terbentuk antara
210.000 – 105.000 tahun yang lalu.
Dari kaldera gunung Sunda
ini, kata Bachtiar, kemudian lahir Gunung Tangkubanparahu tua antara
105.000 – 10.000 tahun yang lalu, dan kedua letusan gunung
Tangkubanparahu muda antara 10.000 – 50 tahun yang lalu, “kemudian
lahirlah kawah-kawah di tangkuban perahu, seperti kawah pangguyangan
badak, kawah upas dan kawah ratu,” katanya
Menurut Bachtiar,
material vulkanik letusan gunung Sunda juga telah membendung sungai
Citarum purba di utara Padalarang, yang akhirnya membentuk danau Bandung
purba. “Jadi sebelum gunung Tangkubanparahu lahir, danau Bandung purba
sudah lama terbentuk, sisa sebagian kecilnya ada di bendungan Saguling,”
kata Bachtiar.
Bachtiar berharap pemerintah Jawa Barat dapat
membuat museum mengenai letusan gunung Sunda, agar masyarakat lebih
mengetahui tentang sejarah alam di Bandung. “Ini juga untuk membangun
rasa cinta masyarakat tentang sejarah alam nya, seperti halnya di Bali
dengan Museum gunung Batur dan di Yogyakarta dengan Museum gunung
merapi, kenapa di Jawa Barat tidak,” katanya
ANGGA SUKMA WIJAYA
0 comments:
Post a Comment