Patung Lilin Soekarno |
<!– google_ad_section_start –>
Sosok Soekarno di patung tersebut sangat mirip karena proses pembuatan patung dilakukan lewat penelitian mendalam. Selain itu, pembuat patung lilin Soekarno juga mendapatkan sumber informasi yang diberikan langsung keluarga besar Soekarno.
Secara khusus, profil yang dipakai untuk membuat patung Bung Karno adalah penampilannya pada kunjungan ke Amerika Serikat saat Bung Karno menyampaikan pidatonya yang sangat terkenal, yaitu "To Build the World a New" pada tanggal 30 September 1960.
Kesulitan terjadi pada saat pembuatan tongkat komando yang selalu menjadi bagian dari tampilan Bung Karno dalam acara-acara resmi. Hal ini juga terkait dengan keterbatasan data, tetapi akhirnya hal tersebut dapat diatasi setelah HM Prananda Prabowo mengupayakan pembuatan replika tongkat komando tersebut. Tongkat komando dibuat dari kayu rampung, suatu jenis kayu langka dan bertuah.
Secara filosofis, bagian dalam kayu yang memiliki nilai sakral dalam kebudayaan Jawa tersebut diisi (disujen) dengan kayu wunglen yang menggambarkan besarnya energi pengabdian tanpa akhir, yang telah didedikasikan oleh Bung Karno. Adapun dari elemen logam terbuat dari perak dan emas.
Tongkat dilengkapi dengan 5 ring cincin emas yang melambangkan Pancasila, dan bagian pokok tongkat tertuang dengan gagahnya Lambang Garuda Pancasila. Peci yang menjadi ciri khas Bung Karno secara khusus dipesankan oleh Puti Guntur Soekarno di Bandung, di penjahit khusus yang, berdasarkan kesejarahan yang ada, menjadi tempat pemesanan peci yang biasa dipakai Bung Karno.
Pakaian Bung Karno didesain dengan saksama oleh Samuel Wattimena. Desain pakaian Bung Karno dilaksanakan dengan sangat hati-hati guna menampilkan sosok Bung Karno sebagai tokoh besar yang telah ikut mengubah sejarah politik dunia.
Patung tersebut dibuat sebagai sebuah bentuk penghormatan yang diberikan oleh Madame Tussauds untuk bapak proklamator Soekarno dan dukungan dari Tourism Authority of Thailand.
Hadir dalam peresmian tersebut, Megawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, Puti Guntur Soekarno, dan Rini Sumarno. Dari pihak keluarga, Megawati Soekarnoputri didampingi anak-anaknya, H Moch Rizki Pratama, HM Prananda Prabowo, dan Puan Maharani. Ada pula dari DPP PDI-P, yakni Hasto Kristiyanto, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P.
"Penghormatan terhadap Bung Karno tersebut karena ketokohan Bung Karno, yang tidak hanya menjadi Proklamator Bangsa Indonesia, ataupun sebagai salah satu founding fathers Indonesia. Kepemimpinan Bung Karno di dalam membangun suatu tatanan dunia baru, yang lebih damai dan lebih berkeadilan, merupakan salah satu alasan penghormatan tersebut. Dengan demikian, Bung Karno tidak hanya dimiliki Indonesia, tetapi juga menjadi milik dunia, dan ikut menentukan sejarah politik internasional karena kepeloporan Bung Karno melalui Gerakan Non Blok," kata Hasto Kristiyanto. (Willy Widianto)
Sumber : kompas.com
Editor : Tri Wahono
<!– google_ad_section_end –>
0 comments:
Post a Comment