Buah Berry |
VIVAnews
-- Seorang pria bertingkah aneh ditemukan dalam kondisi telanjang
dengan luka gores di sekujur tubuh di sebuah hutan di Jerman, Kamis 6
September lalu. Pejalan kaki yang berpapasan dengannya mencoba untuk
menolong, tapi tak berhasil.
<!– google_ad_section_start –>
Pejalan kaki itu pun langsung menghubungi polisi di Kota Bavarian, Unterwössen. Aparat yang menemukan pria tersebut menggigil kedinginan dan bingung, lalu membawanya ke rumah sakit.
Pria itu ternyata bukan orang gila. Ia diduga seorang rahib dari kota terdekat. Tingkah anehnya belakangan diketahui bukan bagian dari pengalaman spiritual, namun diduga disebabkan buah berry beracun yang ia makan saat berkemah di pinggiran hutan itu.
Pejalan kaki itu pun langsung menghubungi polisi di Kota Bavarian, Unterwössen. Aparat yang menemukan pria tersebut menggigil kedinginan dan bingung, lalu membawanya ke rumah sakit.
Pria itu ternyata bukan orang gila. Ia diduga seorang rahib dari kota terdekat. Tingkah anehnya belakangan diketahui bukan bagian dari pengalaman spiritual, namun diduga disebabkan buah berry beracun yang ia makan saat berkemah di pinggiran hutan itu.
Berry tersebut dilaporkan
membuatnya berhalusinasi dan menderita kelumpuhan parsial, membuatnya
tak bisa menemukan jalan pulang ke tendanya. "Namun belum jelas mengapa
ia sampai telanjang," demikian menurut NBC. Namun, berdasarkan tipe berry yang ia makan, itu bukanlah misteri.
Buah Berry jenis apa yang mampu memicu efek semengerikan itu?
Berdasarkan laporan
Kepolisian Jerman, berdasarkan pemeriksaan rumah sakit ditemukan, korban
diduga menelan berry dari tanaman Deadly Nightshade, sejenis kecubung.
Tanaman yang berasal dari spesies Atropa belladonna itu dapat menimbulkan efek halusinasi dan melemahnya otot, akibat reaksi dari kandungan bahan kimia atropine, scopolamine, dan hyoscyamine.
Menurut Mayo Clinic seperti dikutip LiveScience bahan-bahan kimia itu dapat mengganggu aktivitas sistem saraf parasimpatis, yang mengatur aktivitas tubuh yang otomatis seperti, pencernaan, detak jantung, dan air liur. Dalam dosis rendah, bahan ini bermanfaat untuk mengobati kejang perut dan mabuk, serta untuk menjaga detak jantung tetap normal sepanjang proses operasi.
Namun, sesuai dengan namanya, dosis besar bahan kimia berbahaya Deadly Nightshade bisa mematikan sistem syaraf. Gejala overdosis dari bahan-bahan kimia ini termasuk menjadi bingung atau berperilaku tak normal, detak jantung yang cepat atau tidak teratur, wajah memerah, juga halusinasi. Efek samping lain yang potensial, penderita akan mengalami demam.
Efek samping terakhir menjelaskan, mengapa rahib itu membuka helai demi helai pakaiannya. Ia bisa jadi kepanasan akibat demam.
Di Amerika Serikat, tanaman jenis Atropa belladonna tumbuh di antaranya di Kalifornia, Michigan, New York, dan New Jersey. Demikian menurut Badan Pertanian AS.
Namun, yang sering dijumpai adalah Datura stramonium, sepupu dekat Deadly Nightshade. Meski mengandung racun yang sama, untungnya tanaman yang juga disebut Jimsonweed itu tak punya buah yang ranum dan berwarna ungu, yang menarik untuk dipetik dan dimakan. (umi)
Tanaman yang berasal dari spesies Atropa belladonna itu dapat menimbulkan efek halusinasi dan melemahnya otot, akibat reaksi dari kandungan bahan kimia atropine, scopolamine, dan hyoscyamine.
Menurut Mayo Clinic seperti dikutip LiveScience bahan-bahan kimia itu dapat mengganggu aktivitas sistem saraf parasimpatis, yang mengatur aktivitas tubuh yang otomatis seperti, pencernaan, detak jantung, dan air liur. Dalam dosis rendah, bahan ini bermanfaat untuk mengobati kejang perut dan mabuk, serta untuk menjaga detak jantung tetap normal sepanjang proses operasi.
Namun, sesuai dengan namanya, dosis besar bahan kimia berbahaya Deadly Nightshade bisa mematikan sistem syaraf. Gejala overdosis dari bahan-bahan kimia ini termasuk menjadi bingung atau berperilaku tak normal, detak jantung yang cepat atau tidak teratur, wajah memerah, juga halusinasi. Efek samping lain yang potensial, penderita akan mengalami demam.
Efek samping terakhir menjelaskan, mengapa rahib itu membuka helai demi helai pakaiannya. Ia bisa jadi kepanasan akibat demam.
Di Amerika Serikat, tanaman jenis Atropa belladonna tumbuh di antaranya di Kalifornia, Michigan, New York, dan New Jersey. Demikian menurut Badan Pertanian AS.
Namun, yang sering dijumpai adalah Datura stramonium, sepupu dekat Deadly Nightshade. Meski mengandung racun yang sama, untungnya tanaman yang juga disebut Jimsonweed itu tak punya buah yang ranum dan berwarna ungu, yang menarik untuk dipetik dan dimakan. (umi)
sumber: VIVA.co.id
<!– google_ad_section_end –>
0 comments:
Post a Comment