Info Komputer, London: Pengguna ponsel pintar dan email berada dibawah pengawasan ketat pemerintahan suatu negara. Hal itu diungkapkan pendiri WikiLeaks Julian Assange.
Menurut dia pengguna smartphone dan email menjadi kacau karena industri pengawasan massal. Akibatnya, beberapa informasi penting milik pengguna bisa bocor.
Media metro.co.uk mewartakan, Sabtu (3/12), situs whistle-blower itu membeberkan sebuah dokumen baru yang disebut sebagai serangan terhadap industri teknologi dengan adanya pengawasan massal. WikiLeaks telah menemukan jika 150 organisasi mengklaim dapat menggunakan ponsel sebagai perangkat untuk melacak. Selain itu, ponsel pintar juga bisa mencegat pesan dan mendengarkan panggilan masuk atau keluar.
"Siapa di sini memiliki iPhone? Siapa di sini memiliki BlackBerry? Siapa di sini menggunakan Gmail? Anda semua kacau ", kata Assange dalam konferensi pers di London, Inggris. Ia menambahkan, kenyataannya adalah kontraktor intelijen bisa menjual sistem surveilans massa untuk semua produk negara di dunia.
WikiLeaks telah merilis 287 dokumen tentang perusahaan-perusahaan dalam hubungannya dengan spyfiles.org, situs web sebagai "serangan" terhadap industri pengawasan massal. Ia juga menyebutkan jika Inggris, Amerika Serikat, Australia, Afrika Selatan dan Kanada terlibat dalam mengembangkan sistem memata-matai.
Ucapan Asange itu tidak main-main. Pemerintah AS juga telah meminta Google untuk membeberkan data pelanggannya. Permintaan tersebut berasal dari berbagai intansi pemerintah di Negara Paman Sam [baca: AS Paksa Google Beberkan Data Penggunanya?].(IAN/metro.co.uk)
sumber: Liputan6.com
Menurut dia pengguna smartphone dan email menjadi kacau karena industri pengawasan massal. Akibatnya, beberapa informasi penting milik pengguna bisa bocor.
Media metro.co.uk mewartakan, Sabtu (3/12), situs whistle-blower itu membeberkan sebuah dokumen baru yang disebut sebagai serangan terhadap industri teknologi dengan adanya pengawasan massal. WikiLeaks telah menemukan jika 150 organisasi mengklaim dapat menggunakan ponsel sebagai perangkat untuk melacak. Selain itu, ponsel pintar juga bisa mencegat pesan dan mendengarkan panggilan masuk atau keluar.
"Siapa di sini memiliki iPhone? Siapa di sini memiliki BlackBerry? Siapa di sini menggunakan Gmail? Anda semua kacau ", kata Assange dalam konferensi pers di London, Inggris. Ia menambahkan, kenyataannya adalah kontraktor intelijen bisa menjual sistem surveilans massa untuk semua produk negara di dunia.
WikiLeaks telah merilis 287 dokumen tentang perusahaan-perusahaan dalam hubungannya dengan spyfiles.org, situs web sebagai "serangan" terhadap industri pengawasan massal. Ia juga menyebutkan jika Inggris, Amerika Serikat, Australia, Afrika Selatan dan Kanada terlibat dalam mengembangkan sistem memata-matai.
Ucapan Asange itu tidak main-main. Pemerintah AS juga telah meminta Google untuk membeberkan data pelanggannya. Permintaan tersebut berasal dari berbagai intansi pemerintah di Negara Paman Sam [baca: AS Paksa Google Beberkan Data Penggunanya?].(IAN/metro.co.uk)
sumber: Liputan6.com
0 comments:
Post a Comment