Total Pageviews

Translate

sharing

Pembaca dipersilahkan untuk menyalin atau men”copypaste” setiap isi dari Blog ini, dengan atau tanpa mencantumkan Blog ini sebagai sumbernya. Terima kasih

Terungkapnya Jati Diri Bocah Korban Titanic?

Penulis : Henri Loedji 

Hampir seabad setelah tenggelamnya kapal Titanic, nama seorang bocah laki-laki yang tewas dalam bencana itu akhirnya baru terungkap.
Selama ini, jati diri bocah korban Titanic yang tenggelam di Samudera Atlantik pada 21 April 1912 dan ditemukan awak kapal penyelamat Mackay-Bennett menjadi misteri tak terpecahkan.

Bencana tenggelamnya Titanic menewaskan 1.497 orang dari 2.209 orang awak dan penumpang. Sebagian jenazah korban ditemukan meski  namanya sulit dipastikan, termasuk bocah laki-laki itu.
Bersama korban lain, ia dimakamkan di sebuah pemakaman di Halifax, Nova Scotia, Kanada, dengan nisan bertuliskan “Unknown Child”.
Jati diri si bocah terus dicari sejak ditemukan. Awalnya dia diyakini sebagai bocah Swedia berusia 2 tahun bernama Gosta Leonard Palsson. Ibunya, Alma Palsson, ditemukan dengan empat tiket di sakunya, dan dikubur di belakang makam si bocah.
Namun, para peneliti meragukannya dan terus berupaya mencari jati diri si bocah yang sesungguhnya. Lewat penelitian mendalam yang dimulai satu dasawarsa lalu, bocah tak dikenal itu akhirnya diketahui bernama Sydney Leslie Goodwin yang berusia 19 bulan ketika tewas.
Ryan Parr, ahli genetika di Universitas Lakehead, Ontario, tergerak mencari jati diri si bocah setelah melihat beberapa video tentang Titanic. “Saya sempat berpikir, apakah masih ada orang yang tertarik atau peduli dengan korban tak dikenal dari bencana Titanic,” kata Parr seperti dikutip LiveScience.com, Senin (25/4).
Misteri Sepatu
Pada 2001, dengan izin keluarga Palsson, tulang belulang “Unknown Child” dikeluarkan dari makamnya di Fairview Lawn Cemetery. Parr hanya menemukan potongan tulang lengan sepanjang 6 centimeter dan tiga buah gigi, tapi itu sudah cukup.
Dari sisa-sisa itu, Parr dan timnya mengekstrak DNA Mitokondria di ruas HV1. DNA Mitokondria jadi patokan karena bagian itu diwariskan ibu ke anaknya. Setelah dibandingkan dengan keluarga Palsson lain dari garis keturunan ibu, ternyata rangkaian DNA bocah tidak cocok.
Mereka memperluas penelitian untuk mencari jati diri lima bocah lain berusia kurang dari 3 tahun yang juga tewas bersama tenggelamnya Titanic. Adalah Sydney Goodwin dan bayi Finlandia berusia 13 bulan, Eino Viljami Panyula yang diduga kuat sebagai identitas si anak.
Tetapi, sepasang sepatu kulit, yang pernah dipakai si bocah dan disimpan di Museum Kelautan Atlantik, memperbesar keraguan. Sepatu itu sempat disimpan oleh Clarence Northover, seorang sersan polisi Halifax pada 1912. Waktu itu dia ikut membantu menjaga jenazah dan harta benda korban Titanic. Sepatu itu ternyata terlalu besar untuk bocah tak dikenal berusia 13 bulan.
Berdasar bukti itu, penelitian dibuka kembali dan jati diri si bocah dipastikan sebagai Sydney Goodwin. “Untungnya, ada perbedaan yang jarang muncul. Hal itu memberi kemungkinan 98 persen bahwa jati diri ini benar,” kata Parr.
Sydney Goodwin naik kapal Titanic bersama kedua orang tuanya, Frederick dan Augusta, dan lima orang saudaranya dari Inggris menuju New York, AS. Pihak keluarga gembira dengan penemuan itu.
sumber: sinarharapan.co.id

Enhanced by Zemanta

0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes