Empat prangko Cina masa Revolusi Kebudayaan laku dilelang di Hong Kong seharga Rp9,6 miliar.
Prangko yang belum pernah dipakai umum tersebut memperlihatkan rancangan Pesan Mao untuk Rekan Pekerja Jepang pada tahun 1968.
Seri prangko tersebut dibeli seorang kolektor di Hong Kong.
Lelang 600 prangko sebelum dan sesudah revolusi Cina disamping prangko dari Taiwan tersebut dapat menghimpun dana Rp105,6 triliun.
Para pelelang menggambarkan tingkat ketertarikan terhadap prangko Republik Rakyat Cina sangat menakjubkan.
Peningkatan nilai sebagian prangko tersebut mencapai 200% dalam dua atau tiga tahun terakhir.
Jepang tidak suka
Empat prangko Mao tidak pernah dikeluarkan karena pemerintah Jepang tidak menyukai rancangan tersebut karena mengkhawatirkan reaksi penduduknya.
Kejutan lain diantaranya adalah tiga prangko dari zaman pra-revolusi Cina tahun 1897, dan sejumlah prangko edisi pertama Cina yang dikeluarkan 20 tahun lebih cepat.
Nilai tinggi lelang yang sama pada musim panas lalu di Cina sepertinya mendorong sejumlah kolektor untuk menjual prangkonya, sehingga sejumlah koleksi yang tidak pernah terlihat selama bertahun-tahun juga dijual.
Tetapi pasokan prangko masih tidak cukup untuk memenuhi permintaan.
Penduduk kaya Cina memang selalu berusaha mencari cara baru untuk menanam uang mereka.
Kebijakan pemerintah Beijing yang berusaha meredam pasar properti mempersulit warga kaya untuk membeli banyak properti.
sumber: bbc.co.uk
0 comments:
Post a Comment