Total Pageviews

Translate

sharing

Pembaca dipersilahkan untuk menyalin atau men”copypaste” setiap isi dari Blog ini, dengan atau tanpa mencantumkan Blog ini sebagai sumbernya. Terima kasih

'Mengenal Wayang Orang atau Wayang Wong'


Wayang orang atau wayang wong mungkin kurang populer dibandingkan dengan wayang kulit. Namun sesungguhnya pertunjukan wayang wong tidak kalah menarik dengan wayang kulit. Wayang wong terasa istimewa karena kita bisa menikmati cerita sembari melihat keindahan gerakan para penari. Sama halnya dengan tari-tari tradisional, saat ini wayang wong sudah bisa disaksikan di luar keraton atau kerajaan.

Pada dasarnya, cerita atau peran yang ditampilkan dalam pertunjukan wayang orang tidak berbeda dengan wayang kulit. Biasanya lakon yang dibawakan adalah lakon dalam cerita epik seperti Mahabrata dan Ramayana. Bedanya jika dalam wayang kulit peran itu ditampilkan dalam sosok wayang, maka dalam wayang orang lakon atau peran semacam itu dibawakan oleh orang atau wong dalam bahasa jawa. 
Tugas dalang wayang wong tidak jauh berbeda dengan dalang wayang kulit. Namun tugas dayang wong lebih ringan karena para pelakon melakukan percakapan sendiri. Dalang wayang wong hanya menyampaikan sedikit narasi baik ketika membuka pertunjukan, di tengah pertunjukan atau di akhir pertunjukan. 
Wayang wong memiliki gerakan-gerakan tertentu yang harus dipatuhi oleh para penarinya. Untuk para penari laki-laki, beberapa gerakannya adalah alusgagahkambengbapang,kalang kinantangkasargeculkambeng dengklik, dan kalang kinantang dengklik. Sedangkan gerakan para penari perempuan sering disebut nggruda atau ngenceng encot. Ada 9 gerakan dasar atau joged pokok yang ditampilkan para penari wanita serta 12 joged gubahan atau gerakan tambahan serta joged wirogo yang memperindah tarian yang ditampilkan.
Para penari yang membawakan lakon wayang biasanya adalah mereka yang sudah terbiasa menari tarian klasik Jawa seperti bedhaya ketawang atau bedhaya srimpi. Hal ini pulalah yang menjadikan wayang wong lebih istimewa dibanding dengan wayang jenis lain seperti kulit atau golek.
Menurut sejarah, wayang wong diciptakan setelah wayang kulit oleh Raden Panji Asmarabangun, putra Lembu Amiluhur yaitu raja dari kerajaan Jenggala. Panji Asmarabangun sendiri merupakan salah satu seniman yang hebat di masanya. Dia pula yang kerap kali menjadi dalang di setiap pertunjukan wayang wong yang diciptakannya. Cerita yang diangkat pada masa itu adalah cerita tentang kerajaan Jenggala. Pemilihan cerita itu tidak lain merupakan permintaan raja Airlangga, ayah dari Lembu Amiluhur karena beliau ingin agar sejarah kerajaan diketahui oleh semua kerabat kerajaan serta keturunannya. Wayang wong yang berkisah tentang kerajaan Jenggala saat ini sering dikenal dengan wayang topeng atau wayang gedog.
Pagelaran wayang wong atau wayang orang bisa kita nikmati salah satunya di pelataran Candi Prambanan yang secara reguler mementaskan sendratari Ramayana, cerita epik dalam masyarakat Hindu. Dulu wayang wong sempat mendapat perhatian yang besar dari masyarakat. Namun seiring dengan berkembangnya jenis-jenis hiburan yang baru, keberadaan wayang wong semakin terhimpit. Semoga saja ada upaya untuk melestarikan wayang wong sebagai perwujudan khasanah kebudayaan daerah yang menjadi identitas budaya nasional.(the)
sumber: trulyjogja.com/

0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes