Di masa lalu saat jaringan listrik belum merata, aki menjadi pilihan
sumber listrik bagi konsumen yang ingin menikmati siaran TV. Kini saat
aliran listrik sering byarpet, aki mungkin masih bisa jadi solusi, tapi
bakal bikin ribet. Selain harus beli aki, harus menyempatkan isi ulang
aki ke bengkel.
Tak perlu aki, Toshiba telah menyediakan pilihan
produk televisi seri terbarunya yang dilengkapi baterai. Jadi, saat
listrik padam, sumber listriknya bisa dialihkan ke baterai dan voila.
Siaran tetap bisa dinikmati. Seri televisi tersebut memang diluncurkan
untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan televisi yang bisa dipakai
dalam kondisi listrik di Indonesia yang terbatas.
"Kita tahu,
banyak daerah di Indonesia yang kondisi kelistrikannya belum baik. Di
perkotaan, pemadaman listrik sudah jadi keseharian," kata Fransiska
Maya, Senior Marketing Manager PT Toshiba Visual Media Network Indonesia
saat memperkenalkannya di Bekasi, Rabu (5/1/2011) kemarin.
Fransiska
mengatakan, "Dengan adanya baterai, ketika listrik mati, televisi tetap
bisa digunakan selama maksimal dua jam. Nah, ini cukuplah untuk tidak
melewatkan acara gosip yang digemari atau film kesayangan."
Ryo
Praditya Lisanggono, Product Supervisor PT Toshiba Visual Media Network
Indonesia, mengatakan, baterai yang digunakan dalam televisi ini adalah
lithium. Baterai bisa dilepas-pasang seperti pada laptop.
Ia menambahkan, baterai yang terpasang juga bisa di-charge. Proses charging akan berlangsung ketika TV dalam kondisi stand by. Sementara dalam kondisi menyala, TV tak akan mengalirkan listrik ke baterai.
Selain
fitur unggulan berupa baterai, seri Power TV model Power Charger 1 ini
juga memiliki keunggulan lain berupa teknologi Autoview dan LED yang
bisa menghemat pemakaian listrik. Ada pula teknologi Auto Signal Booster
yang membantu pencarian sinyal TV sehingga gambar tetap jernih.
Sejauh
ini, seri Power Charger (PC) 1 tersedia dalam ukuran 24 inci, 32 inci,
dan 40 inci. Saat ini, televisi ini sudah tersedia di pasaran. PC 1
ukuran 24 inci dijual dengan kisaran Rp 3 juta.
Sumber: kompas.com
0 comments:
Post a Comment