VIVAnews - Bisnis properti di Indonesia diperkirakan akan terus booming hingga 2014 mendatang.
Pakar bisnis properti
yang juga salah satu miliarder muda Indonesia, Bong Chandra memberikan
tips untuk sukses terjun bisnis properti. Apa saja?
<!– google_ad_section_start –>
1. Time Value
Waktu dalam bisnis
properti merupakan hal yang berharga. Harga properti di Indonesia
relatif masih lebih murah dibandingkan negara-negara sekawasan, sehingga
harga tanah di Indonesia terus naik setiap detiknya. Harga tanah yang
tinggi, tidak masalah jika investor dapat memanfaatkan secara cermat time value ini.
Bong memberikan contoh
berdasarkan pengalamannya. Ia membeli tanah seluas 2.500 meter persegi
di daerah Bumi Serpong Damai (BSD) seharga Rp16 miliar.
Ia membeli tanah girik
dengan pembayaran bertahap dan dalam waktu delapan bulan harga tanah
telah naik 100 persen. Bong pun menjual tanah tersebut, dengan penjualan
lebih dari Rp30 miliar kepada perusahaan swasta.
"Carilah tanah yang agak
ribet seperti girik agar kita bisa mengulur waktu pembayaran. Ikat tanah
tersebut dengan uang muka dibayar di depan notaris dan baru lunasi
setelah proses sertifikat hak milik selesai yang memakan waktu panjang,
harga tanah juga akan naik," kata Bong.
2. Gap Zone
Dalam suatu wilayah, harga properti berbeda-besa, ada yang mahal tapi di satu sisi ada juga yang murah yang disebut gap zone.
Investor properti harus jeli melihat gap zone ini di suatu wilayah. "Di
kelapa Gading ada ruko dijual Rp29 miliar, atau per meternya bisa Rp100
juta. Tetapi ada juga apartemen yang dijual seharga Rp10 juta per
meter," katanya.
3. Future Development
Sebelum membeli tanah,
cermati peta pengembangan tata kota di wilayah tersebut di setiap
pemerintah daerah. Ia menjelaskan, harga tanah di Karawang naik
berpuluh-puluh lipat karena pemerintah menjadikan Karawang sebagai kota
industri.
Untuk itu, ia menyarankan
cermati pembangunan jalan tol di wilayah tersebut, karena akses jalan
dapat meningkatkan nilai tanah di wilayah tersebut.
4. Follow The King
Jika Anda merupakan
investor properti bermodal pas-pasan, jangan pernah menjadi pionir di
suatu daerah. Menjadi pionir, berarti menyiapkan investasi yang besar
untuk edukasi pasar dan iklan.
"Untuk tahap awal jadi
parasit dulu saja, jangan pernah jadi pionir. Ikuti gerakan raja,
seperti Summarecon yang masuk ke Bekasi maka ikut juga masuk Bekasi,
pasti harga properti akan naik gila-gilaan," ujarnya.
5. Buy High, Sell Higher
Jika harga properti di
daerah tersebut telah tinggi namun strategis, tetap beli properti. Kalau
ada kekuatan finansial yang kuat, maka menggoreng harga properti bisa
dilakukan.
"Mahal itu relatif. Jika
ada satu ruko yang dijual mahal dan terjual, otomatis harga ruko yang
lain akan ikut tinggi. Beli lima ruko, satu ruko harga tinggi, maka
empat ruko kita juga otomatis harganya ikut naik," katanya.
6. Switching Properti
Cari apartemen dan mal
yang tidak laku maka harganya dapat lebih murah, lalu ubahlah fungsi mal
atau apartemen tersebut dengan menjadi hotel atau function hall karena baik secara jangka panjang.
Atau, investor bisa menambah gimmick
dengan mengubah strategi seperti peluncuran kembali dengan nama baru,
unit-unit diperkecil dan memberikan program cicilan lebih panjang. (umi)
<!– google_ad_section_end –>
2 comments:
wah.. terimakasih untuk tips investasinya Kak. Sangat bermanfaat dan cocok sekali untuk yang baru mau mulai mencoba untuk investasi di bidang properti.
keren banget artikelnya kak! semoga bisa bermanfaat buat yang baru mau mulai investasi properti nihh
Post a Comment