Oleh:Riana Afifah | A. Wisnubrata
JAKARTA, Info Berita — Mulai 2 Juli 2011, kereta rel listrik atau KRL berubah pola operasi dengan berhenti di setiap stasiun kereta api komuter Jabodetabek dan tidak ada penyusulan antar-KRL. Perubahan ini dilatarbelakangi oleh target yang diberikan pemerintah kepada operator untuk dapat mengangkut 1,2 juta orang per hari pada akhir 2014 dari yang sekarang sekitar 400.000 orang per hari.
"Sekarang ini masih sekitar 400.000 orang yang bisa diangkut. Untuk mencapai target 1,2 juta orang tentu dilakukan penambahan unit," kata Kepala PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter Jabodetabek Makmur Syaheran ketika dihubungi wartawan, Senin (13/6/2011).
Untuk mengangkut 1,2 juta penumpang dibutuhkan sekitar 1.440 unit kereta. Adapun saat ini jumlah unit kereta masih sebanyak 386 unit. Menurut Makmur, rencananya tiap tahun akan dilakukan penambahan unit kereta sebanyak 150 unit hingga 2019.
"Ada delapan unit kereta yang merupakan sumbangan dari pemerintah. Tahun ini, ada tambahan juga sebanyak 130 unit dan tahun 2010 sebanyak 110 unit," tutur Makmur.
Untuk jenis KRL hanya ada dua nantinya, yakni KRL ekonomi yang merupakan penugasan dari pemerintah dan KRL Commuter Line yang bukan merupakan penugasan dari pemerintah. Pengelolaan KRL ekonomi dilakukan oleh PT KAI persero, sedangkan pengelolaan KRL Commuter Line dilaksanakan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek.
Tarif KRL ekonomi tidak berubah, yaitu Rp 1.000-Rp 2.000, kecuali ada penyesuaian tarif. Untuk tarifcommuter line dipatok seharga Rp 9.000 untuk rute Bogor-Jakarta Kota. Kemudian Rp 8.000 untuk rute Bekasi-Jakarta Kota dan Rp 8.000 untuk rute Manggarai-Serpong.
JAKARTA, Info Berita — Mulai 2 Juli 2011, kereta rel listrik atau KRL berubah pola operasi dengan berhenti di setiap stasiun kereta api komuter Jabodetabek dan tidak ada penyusulan antar-KRL. Perubahan ini dilatarbelakangi oleh target yang diberikan pemerintah kepada operator untuk dapat mengangkut 1,2 juta orang per hari pada akhir 2014 dari yang sekarang sekitar 400.000 orang per hari.
"Sekarang ini masih sekitar 400.000 orang yang bisa diangkut. Untuk mencapai target 1,2 juta orang tentu dilakukan penambahan unit," kata Kepala PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter Jabodetabek Makmur Syaheran ketika dihubungi wartawan, Senin (13/6/2011).
Untuk mengangkut 1,2 juta penumpang dibutuhkan sekitar 1.440 unit kereta. Adapun saat ini jumlah unit kereta masih sebanyak 386 unit. Menurut Makmur, rencananya tiap tahun akan dilakukan penambahan unit kereta sebanyak 150 unit hingga 2019.
"Ada delapan unit kereta yang merupakan sumbangan dari pemerintah. Tahun ini, ada tambahan juga sebanyak 130 unit dan tahun 2010 sebanyak 110 unit," tutur Makmur.
Untuk jenis KRL hanya ada dua nantinya, yakni KRL ekonomi yang merupakan penugasan dari pemerintah dan KRL Commuter Line yang bukan merupakan penugasan dari pemerintah. Pengelolaan KRL ekonomi dilakukan oleh PT KAI persero, sedangkan pengelolaan KRL Commuter Line dilaksanakan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek.
Tarif KRL ekonomi tidak berubah, yaitu Rp 1.000-Rp 2.000, kecuali ada penyesuaian tarif. Untuk tarifcommuter line dipatok seharga Rp 9.000 untuk rute Bogor-Jakarta Kota. Kemudian Rp 8.000 untuk rute Bekasi-Jakarta Kota dan Rp 8.000 untuk rute Manggarai-Serpong.
0 comments:
Post a Comment