JAKARTA, KOMPAS.com – Hati-hati saat belanja di
Android Market: Ribuan dari aplikasi tersebut bisa melakukan berbagai
hal, mulai dari melakukan panggilan acak atau mengirimkan SMS
seenaknya, dan menginfeksi ponsel pintar Anda dengan spyware.
Lembaga sekuriti mobile S Mobile Systems telah merilis laporan baru
terkait dengan ancaman sekuriti di Android. "Tercatat bahwa satu dari
setiap lima aplikasi meminta ijin untuk mengakses informasi pribadi
atau sensitif yang bisa dimanfaatkan penyerang untuk tujuan jahat,”
tulis laporan tersebut.
Selain itu, sekitar 5 persen dari
semua aplikasi memberikan ijin bagi orang yang tak berhak untuk membuat
panggilan ke siapa saja, dan 3 persen berpotensi mengirimkan pesan teks
(SMS) tanpa sepengetahuan pemilik ponsel.
S Mobile, yang tentu
saja menawarkan suite software sekuriti mobile miliknya, menyebutkan
bahwa 29 dari nyaris 50.000 aplikasi yang diujinya memberikan ijin yang
hadir di aplikasi-aplikasi spyware.
Salah satu aplikasi
Android yang jahat mengklaim diri sebagai aplikasi mobile banking.
Pengguna bisa menyediakan informasi login-nya ke sebarang akun bank dan
mendapatkan akses ke akunnya melalui sebuah portal mobile. Setidaknya
begitu deskripsi aplikasi tersebut. Pada kenyataannya, informasi login
yang disediakan pengguna disimpan di suatu tempat untuk dilihat oleh
pengembang aplikasi tersebut.
S Mobile memperingatkan bahwa
lebih dari 20.000 aplikasi Android meminta ijin pengguna yang akan
dapat dikategorikan sebagai mencurigakan. "Bahkan ada beberapa aplikasi
yang meminta pengguna untuk memberi lebih dari 10 "notable
permissions," yang berarti konten seperti info, e-mail, phone dialing,
pesan-pesan yang disimpan dan data GPS.
0 comments:
Post a Comment